Semua orang masih tertidur di atas bantal mereka, bersembunyi dalam selimut menutupi diri dari dinginnya udara malam ini. Tapi entah apa yang membuat seseorang ini hampir terjaga semalaman. Duduk di jendela kamar dengan kaki diangkat di pagar balkon. Matanya mandangi sudut – sudut berlampu dan jalanan sepi. Sesekali mendongak mencari tanda apakah bulan akan berganti. Bulu kuduknya sudah berdiri dari tadi lantaran angin yang membawa udara dingin itu menusuk kulitnya dengan perlahan. Kedua tangannya bersedekap menutupi lengannya yang tak tertutup kaos abu – abu yang dikenakannya. Air mata gadis ini menetes lagi. Entah sudah berapa lama kegiatan menangis ini berlangsung. Yang terlihat sekarang adalah mata sembab, hidung merah dan lamunan kosong. Ransy nama gadis itu. Sesekali pikirannya kembali pada apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini. “ Ayah, aku pamit les.. ” Ucap Ransy. Hening..tidak ada jawaban Malamnya.. “ Assalamualaikum, aku pukang, ” Salam Ransy Hening tak ad
CLOSE YOUR EYES AND MAKE A WISH