Koridor rumah sakit tampak lenggang malam ini, hanya ada beberapa suster berlalu lalang menuju kamar satu ke kamar lainnya sembari membawa nampan obat. Lampu – lampu panjang memang menyala, namun itu semua tak berarti bagi Vero. Entah koridor yang terang atau gelap sekalipun, tak berbeda menurutnya. Ia malah suka semuanya menjadi gelap, karena orang lain tak akan bisa melihat jalan dan menabrak satu sama lain. Setidaknya ia tidak merasa sendirian dalam kegelapan. Hitam. Gelap. Bahkan seberkas cahaya merah seperti ketika kita menutup mata biasanya pun tak ada. Membayangkan lantai putih rumah sakit, lalu lalang orang berpakaian biru dengan infus di tangan, anak kecil berlarian di kamar menolak untuk minum obat, para suster yang tengah bermain peran dengan pasien. Alangkah menyenangkan ketika kita bisa tahu apa yang kita dengar sama dengan apa yang kita lihat. Bagi Vero, ia hanya bisa membayangkana apa yang ia dengar lalu membiarkan imajinasinya bekerja.
CLOSE YOUR EYES AND MAKE A WISH