Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Ternyata Bukan Cinta

          Rasanya senang sekali mempunyai sahabat yang pengertian. Yang selalu setia dan ada. Yang mau meminjamkan pundaknya buat gue kalalu lagi nangising..ah malu ah..cowo. Yap sering banget gue di PHP in sama cowo. Tuh orang nggak punya hati apa ? Gini gini gue juga punya hati kaleee.. tapi nggak masalah, karena gue masih punya sahabat yang yah itu tadi, bisa dibilang mendekati sempurna.           “ Ulet, dah sarapan ? ” Tanya seorang cowo           “ Nama gue Lily ! ”           Cowo itu sahabat yang gue maksud, namanya Raza. Dia itu kadang nyebelin. Masa gue dipanggil ‘ Ulet ‘ ? kan gue punya nama.           “ Sama aja tau ! ” Sahut Raza lalu menggigit roti isinya           Tau nggak kenapa dia panggil gue Ulet ? karena waktu kelas 1 SMP gue pernah pakek pita berbulu. Dia sampek bayangin kalau pita yang gue pakek dari ulet bulu. Nah, sampek sekarang dia panggil gue ulet bulu dan semenjak kejadian itu gue nggak pernah yang namanya pakek pita lagi.           “ Gue mana

BUKA BERSAMA ALUMNI SD N 3 KARANGAN

         Sungguh tak disangka – sangka, semua berjalan mulus lus lus lus lus. Dan rasanya itu seneng banget. Karena apa ? karena... banyaaaakkk banget alasannya.Tidak seperti bukber tahun lalu. Kali ini sangat mengesankan. Dan banyak yang istimewa ! :-)           Yang pertama, my old best friend datang dari Jawa Tengah. Dan mau pergi ke Balikpapan keesokan harinya. Ini adalah momen paling aku tunggu selama 3 tahun terakhir. Dia adalah sahabat ku, dan kami berpisah lalu sekarang bertemu lagi. Ini patut untuk dirayakan. Apa lagi setelah ini entah kita akan ketemu lagi atau tidak.           Namanya Wilda Amaliana. 3 tahun tinggal di jawa tengah tentu saja logetnya sudah berbeda. Tapi tingkahnya sama saja, judes, lucu, cerewet, tapi asik.           Begini kronologi aku bertemu dengan wilda. Hari selasa, 23 Juni 2015 jam 12 WIB. Rumah aku tutup karena takut ada kucing masuk rumah, semua tidur siang kecuali aku dan adikku Nabila. Kami asik lihat The Comment di Net TV. Jam 3-nya Bapa

LOVE PART II : New Love

      Kupikir semua sudah berakhir, musnah, hilang. Memang semua telah berakhir, musnah dan hilang, Namun, perasaan ini muncul lagi. Bukan pada orang yang sama. Aska, aku sudah bisa menghapusmu dalam bayangku. Aku sudah tidak memikirkan kamu lagi. Walau terkadang terbesit beberapa sisa sisa perasaanku padamu dulu.       Seharusnya dulu aku berdoa agar aku akan jatuh cinta lagi setelah lebih dari 17 tahun nanti. Tapi sekarang ? Aku mempunyai perasaan pada lelaki lain. Entah mengapa aku merasa aneh pada diriku sendiri.       Namanya ficky. Aku tidak tau dan tidak mengenal dia sebelumnya. Sebenarnya sampai sekarangpun aku masih belum mengenalnya. Aku saja tidak kenal apalagi dia. Aku tidak sadar kalau selama ini dia dekat denganku. Maksudnya tidak sengaja dekat.       Aku mengetauinya saat kelas 8 akhir. Ficky masuk kelasku untuk menemui temanku. Aku baru tau dia waktu itu. Dia tergabung dalam OSIS. Aku dulu sempat ikut OSPEK dan tentunya bertemu dengannya pula. Dan aku tidak men

LOVE PART I : Just Come Back, Dont Flash Back

   Cuaca hari ini cukup cerah, acara penutupan MOS kali ini juga lancar. MOS di SMPku berbeda dengan acara MOS di SMP lain, karena tidak ada acara berdandan seperti SMP lainnya. Aku beruntung bisa diterima di SMP ini yang tergolong Favorite. Setelah SMPku, SMP Islam yang menjadi pilihanku yang ke-dua.       “ Lia...” Panggil seseorang menepuk pundak yang ia anggap Lia      Yang ditepuk pundaknya menoleh ke arah suara. Dan yang mamanggil langsung cengengesan. Bagaimana tidak, dia salah memanggil nama.       “ Eh, sorry. Lo Nika ya, maklum lah, wajah kalian agak mirip.”       Aku hanya tersenyum mendengarnya. Apa persamaan aku dengan anak yang bernama Lia itu ?       Suasana kelas baruku masih hening. Hanya beberapa yang bercakap pelan lantaran sudah mengenal sebelumnya. Aku ? ada sih teman les, tapi dia sudah sama temannya yang sekaligus saudaranya.       “ Ngapain ya ? ” Aku membuka ponsel ku dan mulai mengotak atiknya. ****       “ Nika..” Ada yang memanggil namaku.