Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Syifa - Syaima

            Pagi ini dia terlihat sangat murung, entah kenapa. Ia sama sekali tidak mau cerita padaku padahal aku adalah adiknya. Setiap hari dia selalu bercerita banyak hal padaku, tentang kejadian di kelasnya, bermain dengan anak panti asuhan yang lain, jatuh dari sepeda, di selalu bercerita padaku merskipun dia tahu aku juga merasakan hal itu akarena aku juga ada dimana dia ada, kemana – mana kita selalu barengan, karena kita kembar, dimana ada Syifa disitu ada Syaima.             “Syaima, kenapa kok murung terus ?” Tanyaku             Syaima hanya menatapku dengan tatapan sedih, aku tidak tahu apa itu tapi yang jelas dia sedang punya masalah.  Untuk kesekian kalinya dia mengeleng sambil tersenyum, aku tahu dengan jelas kalu senyumnya itu hanya dibuat – buat saja.             “Mau main ?” Tanya Syaima padaku. Itu adalah kata pertama dalam sehari ini yang diucapkan Syaima kepadaku.             “Tentu saja. Tapi kita harus beli balon dulu.”             “Apapun yang kamu

Bolehkah Aku Menagis ( Lagi ) Tuhan

Catatan : Cerpen ini agak gimana gitu. Pernah diikutkan di lomba sekolah tapi nggak ada kabar sampai sekarang mungkin nggak lolos. Jadi maaf kalau setelah kalian membaca ini jadi mules, panas dalam, skakit tenggorokan, sariawan, bibir pecar - pecah  (Minum lasegar panas dalam jadi segar ) *eh ngelantur.  Bolehkah Aku Menangis ( lagi ) Tuhan              Malam semakin larut saja, tetapi entah apa yang membuat gadis ini masih betah menahan kantuk ditemani secangkir cokelat panas di meja belajar. Tirai jendela sengaja ia buka agar bisa melihat bulan sebagai teman di tengah gelapnya malam. Mata sembabnya  memandang sudut – sudut jalanan berlampu tanpa ada satupun yang lewat di sana. Dia merasa lebih baik sekarang. Setelah seharian hujan turun dengan sangat anarkis, membasahi tubuh mungilnya. Sakit. ***             Tiba – tiba tak terasa lagi sakit akibat hantaman hujan di tubuhnya itu, ketika mendongak…             “ Baaa.. baa ? ” ( Kau siapa ) Tanya gadis itu pada