Pagi ini dia terlihat sangat murung, entah kenapa. Ia sama sekali tidak mau cerita padaku padahal aku adalah adiknya. Setiap hari dia selalu bercerita banyak hal padaku, tentang kejadian di kelasnya, bermain dengan anak panti asuhan yang lain, jatuh dari sepeda, di selalu bercerita padaku merskipun dia tahu aku juga merasakan hal itu akarena aku juga ada dimana dia ada, kemana – mana kita selalu barengan, karena kita kembar, dimana ada Syifa disitu ada Syaima. “Syaima, kenapa kok murung terus ?” Tanyaku Syaima hanya menatapku dengan tatapan sedih, aku tidak tahu apa itu tapi yang jelas dia sedang punya masalah. Untuk kesekian kalinya dia mengeleng sambil tersenyum, aku tahu dengan jelas kalu senyumnya itu hanya dibuat – buat saja. “Mau main ?” Tanya Syaima padaku. Itu adalah kata pertama dalam sehari ini yang diucapkan Syaima kepadaku. “Tentu saja. Tapi kita harus beli balon dulu.” “Apapun yang kamu
CLOSE YOUR EYES AND MAKE A WISH