Kupikir
semua sudah berakhir, musnah, hilang. Memang semua telah berakhir, musnah dan
hilang, Namun, perasaan ini muncul lagi. Bukan pada orang yang sama. Aska, aku
sudah bisa menghapusmu dalam bayangku. Aku sudah tidak memikirkan kamu lagi.
Walau terkadang terbesit beberapa sisa sisa perasaanku padamu dulu.
Seharusnya
dulu aku berdoa agar aku akan jatuh cinta lagi setelah lebih dari 17 tahun
nanti. Tapi sekarang ? Aku mempunyai perasaan pada lelaki lain. Entah mengapa
aku merasa aneh pada diriku sendiri.
Namanya
ficky. Aku tidak tau dan tidak mengenal dia sebelumnya. Sebenarnya sampai
sekarangpun aku masih belum mengenalnya. Aku saja tidak kenal apalagi dia. Aku
tidak sadar kalau selama ini dia dekat denganku. Maksudnya tidak sengaja dekat.
Aku
mengetauinya saat kelas 8 akhir. Ficky masuk kelasku untuk menemui temanku. Aku
baru tau dia waktu itu. Dia tergabung dalam OSIS. Aku dulu sempat ikut OSPEK
dan tentunya bertemu dengannya pula. Dan aku tidak menyadarinya. Ke dua, dia
ternyata tetangga kelasku, kelas 8C. Aku juga tidak tau kalau yang ditempel di
Mading, ada foto karnaval SMP ku dan ada 2 anak OSIS yang salah satunya adalah
Ficky.
“
Nih flashdisk ku. Isi foto waktu kita study tour ya ! ” Ucapku pada temanku Lia
“
Sip ! ”
Tadinya
aku hanya berniat membuang sampah di luar, tanpa sengaja aku menoleh ke kelas
8C dan kulihat Ficky duduk dengan teman – temannya di bawah pohon depan
kelasnya.
Ini
pasti hanya kebetulan
“ Nih,
udah semua.” Lia memberikan flashdisk ku
Aku
penasaran dengan foto – foto sewaktu kami study tour di pulau Bali. Aku
terkejut dengan foto terakhir. Saat kami sedang di depan bus menunggu teman
yang lain, temanku memotret momen ini. Jantungku berdegup kencang.
Bagiamana aku bisa tidak tau kalau dia ada di
dekatku ?
Yap,
Ficky tidak sengaja ter-jepret juga, Walaupun dengan tampang lelahnya.
Sayangnya aku tidak kena foto itu. Aku memutuskan untuk tidak ikut dalan selfie
tersebut.
Hari
ini ada jadwal les. Aku berangkat bersama Nia dan Dwi. Tentunya aku tidak lagi
satu kelas dengan Nanda, Nita atupun Bella. Tapi aku tau mereka juga les. Oh,
aku tidak menyangka kalau Aska juga satu kelas denganku. Tapi aku juga tak
menyangka jika sudah tidak ada degupan jantung yang berdebar saat menatapnya.
Akhirnya aku bisa move on dari kamu
Tapi sewaktu bel berbunyi, ada anak yang masuk.
Kulihat siapa yang datang dan...DEG
Ficky ? ini kebetulan atau apa ?
“ Kamu itu ya, udah berapa tahun aku liat kamu.
Sampai bosan ! ” Canda tentorku yang ditujukan padaku
“
Kamu juga Ikhwan ! ”
“
Kan setia sama bimbel ini, Kak ! ” Ikhwan tidak mau kalah
Kenapa dia bisa ada di sini ? ini kebetulan
atau apa ? seharian aku 3 kali dibuat dag dig dug olehnya. Kenapa aku bisa suka
sama dia ?
Jam pertama usai. Seperti biasanya, Aku dan
teman – teman melaksanakan kewajiban Sholat Ashar. Di lorong menuju tempat wudhu
aku berhenti dan menoleh belakang mencari Dwi sampai aku melihatnya, Tiba –
tiba Ficky muncul dan untuk 1 detik dan ini pertama kali kami bertatapan satu
sama lain.
Ini hanya satu detik Nika.
“ Wah aku ditinggal nih ! ” Ku lihat Dwi dan
Nia sudah selesai wudlu.
“
Maap deh ! lagian mau pakai sandal apa kamu ? ” Ujar Nia
“
Iya juga sih ! ” Aku langsung mengembil sandal yang tadi dipakai Nia dan segera
ke tempat wudhu. Aku tidak sadar kalau tempat wudhu pria di depanku ada Aska.
Tak sengaja kami mendongak bersama. Aku terkejut dan untung dia tengah memakai
kacamata sambil memejamkan matanya. Kalau tidak pasti aku sudah dibuat kikuk
olehnya.
****
Malam
ini aku cari facebook milik Ficky. Nia saja kenal masak aku nggak kenal sama
dia. Maka dari itu aku meminta pertemanan padanya. Aku berharap dia segera
mengonfirmasi-ku. Yah, berharap saja. Karena hanya itu yang bisa kulakukan.
Aku pikir kamu nggak ikut study tour waktu
itu.
Ku lihat foto foto miliknya. Dan kufokuskan
pada Ficky saja. Aku sudah tau ini adalah cinta walaupun aku berharap ini
hanyalah suka biasa. Tapi kalau ku pikir – pikir kembali ini memang perasaan
cinta. Aku baru menyadari kehadirannya setelah sekian lama dia menuncul di
kehidupanku. Aku juga bertingkah masa bodo bahkan tidak sadar dia ada saat aku
juga ada. Aku-pun tak berniat sama sekali meliriknya. Dan itu dulu.
Sekarang
aku sering modus untuk dekat dengannya. Contohnya, ketika hendak keluar dari
ruangan les, aku melihat Ficky masih merapikan bukunya dan dia sudah ditinggal
teman – temannya. Aku langsung maju mengantri di belakang temanku. Kenapa ?
Karena aku tau kalau Ficky akan berbaris di belakangku.
Ke-dua,
ketika pulang sekolah, biasanya aku dan temanku mampir ke kantin dulu sebelum
pulang. Otomatis kami melewati kelas Ficky tentunya. Modus lagi dong ! melirik
– lirik ke arahnya. Berpura pura menoleh ke teman atau memutar badan.
Yang
ke – tiga, aku berkali – kali keluar kelas untuk mngecek adakah Ficky di luar
?. Yang ke-empat ketika dilakukan jum-at bersih. Ficky dan Tora berjalan
melewati aku dan teman – teman di taman belakang. Tak ku sangka dia kan lewat
dua kali. Tentu saja aku melihat Ficky saja bukan Toro. Namun aku selalu menjaga
tingkah agar tidak ketahuan teman – teman.
****
Hati
ini terasa berkecambuk, bingung, resah, putus asa. Sudah kulakukan hal yang
bisa ku jadikan permulaan tuk dekat dengannya. Tapi Allah memang tak
mengijinkanku. Semua kembali dari ‘ nol ’ . Akun ku hilang dan membuatku harus
membuat yang baru. Tentunya sulit sekali bisa deat dengnnya lagi.
Sore
ini ada jadwal les. Seperti biasa aku berangkat bersama Nia dan Dwi. Tapi entah
mengapa perasaan ku tidak enak dan tidak bersemangat untuk les. Lalu apa yang
terjadi ? memang benar ada sesuatu. Sesuatu yang tidak aku suka dan aku sangat
tidak ingin hal ini terjadi.
Ficky
tidak masuk les dan ada kabar bahwa dia akan pindah jadwal. Ia memilih jadwal
yang sama dengan Aska dan Ikhwan. Yah..mereka memang 3 sekawan walaupun berbeda
sekolah. Oke, aku pernah berdoa agar aku jatuh cinta pada saat sudah waktunya
dan kini Allah swt mengabulkannya. Ini belum waktunya jatuh cinta.
Dugaan
ku salah. Ini memang hanya rasa suka biasa, bukan rasa cinta. Namun aku masih
ingin melihat wajahnya, modus untuk melihatnya.
Dan yang dulu aku sudah membentangkan tikar tuk berjalan ke arahnya kini
tergulung lagi. Dan entah akan ku tujukan pada siapa. Mungkin suatu sata nanti
tikar itu akan kuinjak kembali ketika aku menemukan seseorang yang memang cocok
denganku dan Allah meridhoinya.
PUTRI NUR AZIZAH
SELESAI PADA 11 SEPTEMBER 2014
Komentar
Posting Komentar