Hai pengunjung...
Krik... Krik...
Lagi lagi kali ini saya tidak ngeposting cerpen saya, tapi saya akan berbagi pengalaman tentang gimana sih rasanya jadi kakak ? tepatnya jadi anak pertama.
Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Jarak kami kebetulan selang lima tahunan dan kami perempuan semua. Pas anaknya masih satu, cuma aku aja sama orang tua masih disayang - sayang, diajak kemana - mana, tapi nggak enaknya ditarget sama orang tua, harus bisa ini itu itu ini ini itu dan bla bla bla bla... Jadi dulu itu aku belum bisa baca tulis tapi udah bisa ngaji, ditarget rangking kelas minimal rangking 3, umur segini harus bisa baca nulis dan itu rasanya... biasa aja -_- namanya juga anak kecil ya nggak tau lah kalau disuruh begituan. Pokoknya dibimbing kayak gitu ya asal ngikut aja.
Kadang sekarang juga mikir sih, kok gitu amat ya ? Ternyata jawabanya, kenapa kok aku hars bisa ini itu, harus masuk sekolah favorit, nilai bagus, karena... aku harus jadi contoh untuk adik - adikku nanti. Aku juga nggak sendiri kok ngadepin ini, ada orang tua yang setia ngatur dan mbimbing aku.
Contohya pas mau masuk SMP, ayah ku langsung buat kertas landscape di excel terus dibuat kotak warna warni yang ada tulisna jam nya. Jadi, jam segini sampai jam segini waktunya belajar matematika, atau yang lain . Pas tes juga ditemein ayah ku dalam semua tahap kayak anak manja gitu padahal aslinya nggak paham prosesnya takut jadi anak ilang. Karena kebetulan dulu mau masuk sekolah RSBI ( SMPN 1 Trenggalek ) yang seleksinya 3 macam, Katanya kalau aku nggak mausk situ aku bakal di pondokkan. Aaaa noooo...!!! Jadi aku mati - matian belajar komputer, les bahasa inggris, biar masuk sekolah itu dan jeng jeng... LOLOS
Setelah itu hilanglah target menarget di kehidupanku. Aku sudah mulai losss dan langsung semester pertama JEBLOK aku rangking 12 dan rasanya aku kayak jadi anak terbodoh dan salah masuk sekolah. Akhirnya langsung belajar lagi, buat target sendiri dan akhirnya naik 7 tingkat ke atas. Mau nembus 4 besar rasanya susah. Baru rangking 4 pas kelas 9 semester dua NGGAK GUNAAA
Ibu saya guru kimia, ayak saya guru matematika dan saya tidak suka keduanya. Saya lebih suka bahasa inggris. Pas masuk SMA ayah saya tetap menyuruh saya ikut jalur olimpiade ngambil matematika sama bahasa inggris. Oke yang matematika aku udah nggak ada rasa yakin bisa lolos. Dan benar yang diambil 15 akunya nomor 31. Nyesek sih iya takut kalau yang bahasa inggris nggak lolos terus aku harus dipondokin. Jadi selama 2 minggi sebelum tes aku belajar sendiri sampai nggak masuk les alias bolos ,melupakan tugas tugas sekolah, nggak pernah main, baca yasin tiap hari, belajar pagi - siang - sore - malam, nggak belajar pelajaran lain kecuali bahasa inggris. Alahmdulillah tahap pertama lolos nomor 11 dan tahap sepeaking nomor 8. Sumpah rasanya mau nangis padahal aku nggak pernah keterima seleksi olimpiade bahasa inggris sekolah, aku sekarang bisa ngalahin mereka yang sebenarnya lebih pintar dari aku.
Sekarang aku sudah mausk SMA Favorit lagi di kota ku yaitu SMA N 1 Trenggalek. Semoga motovasiku sebagai anak pertama di keluargaku dengan kamauan menjadi contoh yang baik untuk adik - adikku aku harus bisa lulus dengan nilai yang baik, melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sesuai yang diharapkan. Tinggal bekerja lebih keras lagi dalam 5 semester ke depan.
So, kalian yang anak pertama entah berapa banyak jumlah saudara kalian, nggak usah sedih kalau kasih sayang orang tua kalian terbagi, saling berbagi kasih sayang itu menyenangkan kok. Jangan jadikan beban anak pertama terasa berat tapi let it flow aja... i know your feeling :)
Komentar
Posting Komentar